Senin, 14 April 2014

Hampa



Remah roti diremuk remukkan
Derasnya  turun pada tempatku melihat
Diatas trampolin terbawa jauh ke atas
Dan kembali kebawah dengan rasa tak terkira

Jutaan nama jalan terlampaui
Salam diucap tanda kan berangkat
lengan putih dan payung hitam
Dengan ransel cokelat kesayanganku

Lonceng berbunyi mengeluakan nyanyian
Magnet menarik jarum menunjuk pada bulan
Aku masih tetap dengan penaku

Malam besautan dengan angin
Di timur muncul cahaya kemilauan
Berharap sinar itu untukku juga

Tapi hatiku tergeletak
Menjadi serpihan
Kosong dan hampa
Kemana perginya keringatku
Apa permintaanya terlalu banyak ?


Bukanlah ini yang ku ciptakan
Tulang sudah terkikis hampir habis
Tlah lama kau tak memegang kemudi
Berharap baja merasuk di diri ini


Astria Oktadary
 

Sabtu, 12 April 2014

Si Kecil Bulat


pipinya bulat seperti bakpao
kemerahan serupa delima
dia bernyanyi lagu kesukaan
dengan baju kecilnya
dia berputar mengelilingi ku

kini dia bernyanyi lagu cinta
jemarinya tak mungil lagi
gambarnya bersama yang lain
kini dia berlari tanpa aku

ku ingat ingat ketika dulu
senyum kita 5 jari
aku kembali pulang
dan masih kuingat ingat



Astria Oktadary