Remah roti diremuk
remukkan
Derasnya turun pada tempatku melihat
Diatas trampolin
terbawa jauh ke atas
Dan kembali kebawah
dengan rasa tak terkira
Jutaan nama jalan
terlampaui
Salam diucap tanda
kan berangkat
lengan putih dan
payung hitam
Dengan ransel cokelat
kesayanganku
Lonceng berbunyi
mengeluakan nyanyian
Magnet menarik jarum
menunjuk pada bulan
Aku masih tetap
dengan penaku
Malam besautan dengan
angin
Di timur muncul cahaya
kemilauan
Berharap sinar itu
untukku juga
Tapi hatiku
tergeletak
Menjadi serpihan
Kosong dan hampa
Kemana perginya
keringatku
Apa permintaanya
terlalu banyak ?
Bukanlah ini yang ku
ciptakan
Tulang sudah terkikis
hampir habis
Tlah lama kau tak
memegang kemudi
Berharap baja merasuk
di diri ini
Astria Oktadary