Rabu, 30 Juli 2014

Cepatlah Kembali Lagi

Bulan yang lama aku nantikan  sudah  pamit pergi lagi
Semua terasa indah
Suasana mendetak jantung berirama

Limpahan bahagia tak terkira
Ucapan suci dan kembali
Ada yang datang dan tak disini lagi
Bergema nama besar

Aku akan merindukan semua nya

Astria Oktadary

Coba Dengar



Kedatagannya membentuk simphoni
Harum tanah basah menjadi tandanya
Kuharap dia mengaliri duka
Hingga jauh....

Mengapa kalian takut untuk keluar ?
Kemarilah
Lihat mereka sudah datang
Bawakan bahagia yang kita cari

Aku tak mampu menghentikannya
Dan  tak inginkan itu

Coba kau tutup mata
Dengarlah hujan ini bernyanyi
Ada syair yang aku buat untukmu
Dengarlah....

Astria Oktadary

2 sisi



Layaknya dua kutub yang berbeda
Ketika ada sang dua dengan indahnya tarik menarik saling mendekat
Dan sisi yang dua terus menjauh sekuat apapun menyatukan

Jadi kutub yang mana kah, kita ?


Senin, 14 Juli 2014

untitled

kayu adalah bahan utamanya
setelahnya dia bisa berwarna
menyerahkan semua pada pena
menjadi saksi tapi tak mampu bersuara

imajinasi dan masa depan
membuatku menari nari diatasnya
mengukir semua yang indah untuk datang

benang beriringan sulap baju hangat
susu diantar membentuk keju
ragi mengembang hingga pemanggang

aku segera datang



Astria Oktadary

Pour Ceux Que J'aime


Terasa  berputar dengan gempita
Menatap ke atas
Sambil  mengingat ingat
Hari hari yang telah terlepas
Ini lah detik perjuangan terakhir
Semua yang terbayangkan
Ketika litu, dimana langkah ku yang baru saja dimulai

Ada suara yang selalu sebut namaku ketika mata ini terbuka mengawali hari
Ada senyum yang selalu aku saksikan disetiap pagi
Ada tangan yang selalu aku sentuh dan ku cium
Inginkan restu

Akan ku dengar  suara itu kembali sebut namaku dengan bangga
Ingin ku ringkas waktu tuk lihat senyum mereka lebih lebar
Menggenggam tangan dan membawanya pada pencapaian terbaik
Tunjukkan bintang bintang terang yang ku dapatkan

Astria Oktadary

Sabtu, 05 Juli 2014

sekali lagi


Angin menyapu wajah hingga merah
Bom atom siap meledakkan jantung
Kelopak pun tak ingin turun lewatkan detik
Semua otot bekerja membentuk lengkung
Menjadi senyuman

Kupu kupu di perutku
Gaun panjang teruntai menyentuh malam
Semua saling pandang
Dan katakan
Jangan bangunkan

Ada cahaya
Matamu menyala
Lalu pandangi mataku
Jelaskan ini benar adanya

Tahukah, salah satu mimpiku
Melihat kembang api yang indah bersamamu
Membayangkan betapa gemerlapnya malam itu
Dan sekali lagi kau yakinkan aku
Ini benar adanya

Astria Oktadary