Terhempas angin begitu jauh
kini berubah tak lagi senada
pasir itu melaju ke arah yang diberi tanda
dimana waktu yang membawanya
kembali angin mengiringi suara, yang ku dengar kini tak lagi sama
disana ada cahaya, tapi jingga berkata yang sebenarnya
pernah terasa halus membelai rambutku, yang kini telah terjaga
roda itu terus kau putar dengan seluruh kekuatanmu
sepeda biru berkeranjang emas, mengajakku menuju ujung pelangi yang kau janjikan
mataku membesar, degup dadaku menggema
Daun hijau tak luput menjadi piring sajian
bunga kuning yang kau persembahkan, masih kokoh tertanam
jangan ubah warnanya
aku ingin kembali kesana
kini berubah tak lagi senada
pasir itu melaju ke arah yang diberi tanda
dimana waktu yang membawanya
kembali angin mengiringi suara, yang ku dengar kini tak lagi sama
disana ada cahaya, tapi jingga berkata yang sebenarnya
pernah terasa halus membelai rambutku, yang kini telah terjaga
roda itu terus kau putar dengan seluruh kekuatanmu
sepeda biru berkeranjang emas, mengajakku menuju ujung pelangi yang kau janjikan
mataku membesar, degup dadaku menggema
Daun hijau tak luput menjadi piring sajian
bunga kuning yang kau persembahkan, masih kokoh tertanam
jangan ubah warnanya
aku ingin kembali kesana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar