Minggu, 23 Februari 2014

Bunga Bintang dan Hatiku

Malam kini tak lagi gulita
padang bunga mekar merona
lentera terbang tinggi hingga ke awan

Bintang menarik senyum mewakili aku yang tak mampu mengungkapkannya
bulan membulat seperti mengajariku menatapnya
terketuk tangga pada suara
tertera kata di awal pujangga
begitu indahnya
ku lihat ada kau disana

Taukah?
itu berujung di hatiku


Astria Oktadary

Sabtu, 22 Februari 2014

Rumput Satu Balai

Terhempas angin begitu jauh
kini berubah tak lagi senada
pasir itu melaju ke arah yang diberi tanda
dimana waktu yang membawanya

kembali angin mengiringi suara, yang ku dengar kini tak lagi sama
disana ada cahaya, tapi jingga berkata yang sebenarnya

pernah terasa halus membelai rambutku, yang kini telah terjaga
roda itu terus kau putar dengan seluruh kekuatanmu
sepeda biru berkeranjang emas, mengajakku menuju ujung pelangi yang kau janjikan
mataku membesar, degup dadaku menggema

Daun hijau tak luput menjadi piring sajian
bunga kuning yang kau persembahkan, masih kokoh tertanam
jangan ubah warnanya
aku ingin kembali kesana

Astria Oktadary